Didikan Sang Gembala

Kis 5:34-42, Yoh 6:1-15

Dalam Kisah Para Rasul diceritakan kegembiraan para rasul setelah mereka dibebaskan mahkamah agama dan diperingati agar tidak meneruskan pengajaran dalam nama Yesus. Mereka merasa layak menerima hal itu. Bergembira dan kuat di saat mengalami penolakan demikian pastilah lahir dari terbentuknya keteguhan iman dan keyakinan diri. Tapi ada yang menarik dari kisah itu yakni nasihat Gamaliel yang bijaksana, “[…] jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin juga nanti, bahwa kamu melawan Allah”.

Nasihat itu diterima baik oleh semua hadirin di mahkamah itu. Nasihat yang didasarkan pada prinsip bahwa gerakan yang dari atas yakni dari Tuhan sendiri tidak akan terbendung, sedangkan gerakan dari dunia, mis: politik belaka, akan segera menemui titik akhirnya. Para rasul terus menyampaikan pengajaran Yesus. Di dalam Joh 6: 1-15 dikisahkan betapa banyaknya orang mengikuti-Nya sampai menahan lapar karena ingin mendengar pengajaran-Nya dan melihat mukjizat yang dilakukan-Nya. Bahkan mereka sendiri akhirnya merasakan mukjijat itu saat Yesus menggandakan roti dan ikan agar mereka bisa makan. Bahkan akhirnya sisa 12 bakul.

Yesus, Yang Datang dari Atas, sangat memikirkan kebaikan orang-orang yang mengikuti-Nya. Bukan hanya rohani mereka yang diperhatikan melainkan juga kebutuhan primer mereka. Mengikuti Yang Datang dari Atas itu menambah keberanian dan keyakinan diri kita serta mengajak kita untuk memperhatikan kebutuhan rohani dan jasmani kita.

Salam, P. Fioren Sipayung, OFMCap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)