Doa dan Hikmat

Tentang doa ada disebutkan dalam bacaan Injil hari ini (Mrk 9:14-29), “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa” (Mrk 9:28-29). Ini merupakan dialog antara Yesus dengan para murid-Nya yang tidak dapat mengusir roh jahat dari seorang yang kerasukan. Di satu sisi boleh dikatakan bahwa para murid itu gagal karena tidak tahu caranya. Yesus menyampaikan pada mereka bahwa dengan doa roh itu bisa diusir keluar dari orang yang dirasukinya. Ternyata doa itu penting.

Tentang hikmat ada disebutkan dalam bacaan pertama pada hari ini yakni Yak 3: 13-18, “Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, tidak memihak dan tidak munafik” (Yak 3:17). Hikmat dari atas ini dibedakan dengan hikmat dari dunia yang mengajarkan iri hati dan mementingkan diri sendiri. Di dalamnya terkandung kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Penulis surat Yakobus itu tentu menghendaki agar para pendengarnya, yakni mereka yang telah percaya kepada Yesus Kristus, memilih dan mempunyai hikmat yang dari atas itu di dalam diri mereka.

Doa dan Hikmat adalah dua kata kunci dalam firman Tuhan dalam Perayaan Ekaristi harian pada hari ini. Doa itu adalah kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhan yang Mahatinggi. Komunikasi yang demikian dapat membawa perubahan dalam diri seseorang dan menurunkan kekuatan serta hikmat ke dalam diri. Kekuatan itu adalah kuasa dari Tuhan sendiri. Dengannya seseorang mempunyai kemampuan untuk mengusir roh-roh jahat dan membantu orang lain yang membutuhkan. Dengan doa seseorang mungkin juga untuk memiliki hikmat dari atas seperti yang telah disebutkan dalam surat Yakobus di atas tadi, yakni: pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, dst.

Doa dan hikmat tentu kita butuhkan di dalam kehidupan kita di dunia ini. Doa itu menjernihkan pikiran kita. Hikmat itu mengontrol moral kita dan mendorong kita untuk selalu melakukan kebaikan dan menghindari sikap egois dan individualistis. Orang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus dipanggil untuk membangun dunia ini. Doa dan hikmat adalah dua hal yang kiranya menjadi pegangan kita untuk membangun kehidupan yang baik itu yang pertama-tama kita mulai pada diri sendiri, lalu kepada orang lain dan hidup bersama. Salam sehat dan pace e bene. P. Fioren Sipayung.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)