KRISTUS KEBANGKITAN DAN KEHIDUPAN KITA
Hari Minggu Prapaska V: 26 Maret 2023
Yoh 37:12-14; Mzm 130:1-8; Rm 8:8-11; Yoh 11:1-45
Selamat memasuki Minggu Prapaska V saudara – saudari terkasih. Salam dan damai Kristus.
Injil hari ini mengisahkan salah satu mukjizat Yesus yang terbesar, yaitu membangkitkan Lazarus dari kematian. Kisah ini terjadi pada saat Yesus dalam perjalanan-Nya yang terakhir ke Yerusalem, menuju ke tempat penderitaan dan kematian-Nya. Yesus mau menunjukkan dengan jelas kepada para murid-Nya bahwa kematian bukanlah akhir segala – segalanya. Yesus mau mengatakan bahwa Dia adalah kebangkitan dan kehidupan.
Lazarus adalah saudara dari Marta dan Maria, yang adalah sahabat Yesus. Ketika Yesus mendengar kabar Lazarus yang sakit parah, Yesus tidak segera mengunjungi Lazarus, melainkan menunggu setelah 2 hari kemudian. Saat itu Lazarus telah wafat. Yesus berkata bahwa Ia akan ”membangunkan dia dari tidurnya.” (Yoh 11:11), sebab bagi Yesus yang berkuasa atas maut, membangkitkan orang dari kematian adalah seperti membangunkan orang dari tidur. Saat itu, nampaknya para murid belum memahami perkataan Yesus ini, namun setelah mereka menyaksikan apa yang dilakukan-Nya atas Lazarus, dan terutama atas kebangkitan-Nya sendiri dari kematian, mereka menjadi paham dan percaya. Sebab Kristus adalah kebangkitan dan hidup, dan barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup walaupun sudah mati (Yoh 11:25). Sabda ini adalah janji Tuhan, yang membawa pengharapan bagi kita yang percaya kepada-Nya: bahwa kematian bukan akhir dari segalanya. Sebab jiwa kita akan tetap hidup, walaupun tubuh kita suatu saat akan mati. Tubuh memang akan mati, akibat dosa, namun jiwa kita akan tetap hidup, akibat dari iman kita akan Sang Kebenaran dan Hidup.
Janji Tuhan akan kehidupan sesudah kematian di dunia ini, membuat kita percaya akan kebangkitan orang mati dan kehidupan kekal. Paulus banyak menerangkan tentang kematian dan kehidupan yang baru, Tentang kematian itu, Paulus mengatakan bahwa tubuh manusia boleh mati karena dosa, tetapi roh hidup karena kebenaran. Pada akhirnya Paulus menegaskan: ”Jika Roh Dia, yang telah membangkitan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu”. (Rm 8:11). Kematian bukanlah hal yang menakutkan tetapi menggembirakan karena Roh Kristus tinggal di dalam kita.
Kebangkitan kita hanya dapat terjadi karena kebangkitan Kristus yang didahului oleh sengsara dan wafat-Nya. Maka saat – saat menjelang Pekan suci, kita mengarahkan hati kepada permenungan akan sengsara dan wafat Kristus ini, agar dengan menyatukan diri kita dengan sengsara dan wafat-Nya, kita dapat pula disatukan dengan kebangkitan-Nya.
Yesus yang membangkitkan Lazarus dari kematian, membuka mata hati kita akan kuasa Kristus yang mengatasi ikatan dosa dan maut. Kisah ini tidak hanya fakta bagi Lazarus dan berguna bagi orang – orang yang menyaksikannya, namun juga berguna bagi kita saat ini. Sebab seruan Yesus kepada Lazarus, ”Marilah keluar!” dapat pula ditujukan kepada kita, agar kita juga dapat keluar dari segala ikatan dosa yang membelenggu yang menjadikan kita seolah seperti orang mati, tidak berkutik dan tunduk kepada segala kelemahan kita. Marilah keluar dari ikatan kesombongan, cinta diri, kemalasan, keinginan mata dan keinginan daging, dan semua ikatan yang lain memisahkan kita dari Tuhan, yang membuat Roh-Nya tidak dapat tinggal menetap di dalam kita. Menjelang Pekan Suci ini mari kita memeriksa batin, dan mempersiapkan diri untuk mengakui segala dosa dan kesalahan kita di hadapan Tuhan.
Dari Biara Kapusin Helvetia Medan, saya RP. Albertus Pandiangan, OFMCap menyampaikan kepada kita semua salam damai dan sukacita. Selamat berdoa, berpuasa dan berderma. Tuhan memberkati kita semua. Amin.